1. Alif laam miin[10]
[10]. Ialah huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan
sebagian dari surat-surat Al Quran seperti: alif laam miim, alif laam raa, alif
laam miim shaad dan sebagainya. Diantara ahli-ahli tafsir ada yang menyerahkan
pengertiannya kepada Allah karena dipandang termasuk ayat-ayat mutasyaabihaat,
dan ada pula yang menafsirkannya. Golongan yang menafsirkannya ada yang
memandangnya sebagai nama surat, dan ada pula yang berpendapat bahwa huruf-huruf
abjad itu gunanya untuk menarik perhatian para pendengar supaya memperhatikan Al
Quran itu, dan untuk mengisyaratkan bahwa Al Quran itu diturunkan dari Allah
dalam bahasa Arab yang tersusun dari huruf-huruf abjad. Kalau mereka tidak
percaya bahwa Al Quran diturunkan dari Allah dan hanya buatan Muhammad s.a.w.
semata-mata, maka cobalah mereka buat semacam Al Quran itu.
2. Kitab[11] (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya;
petunjuk bagi mereka yang bertaqwa[12],
Dalam suatu riwayat dikemukakan, bahwa empat ayat pertama
dari surat al-Baqarah (S. 2: 2,3,4,5) membicarakan sifat-sifat dan perbuatan
Kaum Mukminin, dan dua ayat berikutnya (S. 2: 6,7) tentang kaum kafirin yang
menegaskan, bahwa hati, pendengaran dan penglihatan mereka tertutup -
diperingatkan atau tidak diperingatkan, mereka tetap tidak akan beriman -; dan
tiga belas ayat selanjutnya lagi (S.2: 8 s/d 20) menegaskan ciri-ciri, sifat dan
kelakuan kaum munafiqin.
(Diriwayatkan oleh al-Faryabi dan Ibnu Jarir yang
bersumber dari Mujahid.)
3. (yaitu) mereka yang beriman[13] kepada yang
ghaib[14], yang mendirikan shalat[15], dan
menafkahkan sebahagian rezki[16] yang Kami anugerahkan kepada
mereka.
[13]. Iman ialah kepercayaan yang teguh yang disertai dengan ketundukan
dan penyerahan jiwa. Tanda-tanda adanya iman ialah mengerjakan apa yang
dikehendaki oleh iman itu.
[14]. Yang ghaib ialah yang tak dapat
ditangkap oleh pancaindera. Percaya kepada yang ghjaib yaitu, mengi'tikadkan
adanya sesuatu yang maujud yang tidak dapat ditangkap oleh pancaindera,
karena ada dalil yang menunjukkan kepada adanya, seperti: adanya Allah,
Malaikat-Malaikat, Hari akhirat dan sebagainya.
[15]. Shalat
menurut bahasa 'Arab: doa. Menurut istilah syara' ialah ibadat yang sudah
dikenal, yang dimulai dengan takbir dan disudahi dengan salam, yang dikerjakan
untuk membuktikan pengabdian dan kerendahan diri kepada Allah. Mendirikan shalat
ialah menunaikannya dengan teratur, dengan melangkapi syarat-syarat, rukun-rukun
dan adab-adabnya, baik yang lahir ataupun yang batin, seperti khusu',
memperhatikan apa yang dibaca dan sebagainya.
[16]. Rezki: segala
yang dapat diambil manfaatnya. Menafkahkan sebagian rezki, ialah memberikan
sebagian dari harta yang telah direzkikan oleh Tuhan kepada orang-orang yang
disyari'atkan oleh agama memberinya, seperti orang-orang fakir, orang-orang
miskin, kaum kerabat, anak-anak yatim dan lain-lain.
4. dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan
kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu[17],
serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat[18].
[17]. Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelum Muhammad
s.a.w. ialah kitab-kitab yang diturunkan sebelum Al Quran seperti: Taurat,
Zabur, Injil dan Shuhuf-Shuhuf yang tersebut dalam Al Quran yang diturunkan
kepada para Rasul. Allah menurunkan Kitab kepada Rasul ialah dengan memberikan
wahyu kepada Jibril a.s., lalu Jibril menyampaikannya kepada Rasul.
[18]. Yakin ialah kepercayaan yang kuat dengan tidak dicampuri
keraguan sedikitpun. Akhirat lawan dunia. Kehidupan akhirat ialah kehidupan
sesudah dunia berakhir. Yakin akan adanya kehidupan akhirat ialah benar-benar
percaya akan adanya kehidupan sesudah dunia berakhir.
5. Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah
orang-orang yang beruntung[19].
[19]. Ialah orang-orang yang mendapat apa-apa yang
dimohonkannya kepada Allah sesudah mengusahakannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar